Profil pengusaha sukses dunia dari Indonesia mempunyai perusahaan yang berkutat di sektor transportasi hingga melambungkan nama pendirinya masuk pada jajaran 40 orang terkaya se Indonesia versi majalah Forbes Asia tahun 2007, tepatnya ia berada di posisi ke-23 dengan jumlah kekayaan sekitar 345 juta dollar AS.
Namun siapa sangka laki-laki yang banyak menghabiskan waktu kecilnya di pesisir laut ini mampu meraih cita-citanya. Bermodalkan semangat kemandirian dan kerja keras berjibah di dalam dunia bisnis, tak pelak, pengusaha sukses ini memiliki berbagai armada kapal dengan berbagai jenis. Namun di sisi lain, ia terlebih dahulu dihadapi dengan berbagai kesulitan dan rintangan. Tetapi dengan langkah pasti untuk menggapai harapan, ia berusaha untuk mengatasinya. Mari kita ikuti kisah perjalanan pengusaha sukses ini.
Hadi Surya
Hadi Surya membangun Berlian Laju Tanker dari berdagang komoditas. Kendati kerap bertransaksi dengan dolar, Berlian tidak roboh oleh krismon tujuh tahun lalu. Sebaliknya, malah bisa menambah armada kapalnya. Besar di pesisir, akhirnya mendulang sukses dari bisnis kelautan. Banyak orang yang mengalami hal seperti itu, tapi sedikit yang bisa menjaga kejayaan. Salah satunya adalah pendiri Berlian Laju Tanker, Hadi Surya. Ia sangat familiar dengan kehidupan laut lantaran menghabiskan masa kecil di pesisir Madura. Orangtua Hadi adalah pedagang besar ikan asin. Dari merekalah, Hadi mengenal dunia bisnis.
Pertama kali menjadi pengusaha, Hadi mencoba berdagang sendiri. Ia tidak bergelut dengan ikan asin, tapi hasil bumi seperti jagung, kedelai, gaplek, kopi, dan karet. Tak puas dengan pasar lokal, dia mencoba pasar ekspor. Belum cukup berdagang komoditas, Hadi juga mencoba berbisnis kayu. Bisnis inilah yang menuntunnya kembali ke laut yakni perkapalan. Awalnya, pada 1977 Hadi mendirikan PT Arpeni Pratama Ocean Line. "Waktu itu, tak gampang mendapatkan izin pelayaran," kenang Hadi.
Arpeni mengantongi izin pelayaran khusus bulk carrier, seperti kayu gelondongan. Tahun 1981, pemerintah membuka kesempatan bagi pengusaha yang berminat dalam bidang angkutan barang cair. Hadi tak melewatkannya. Ia lantas mendirikan Bhaita Laju Tanker demi menjalankan usaha angkutan cair tersebut. "Dalam bahasa Sansekerta, bhaita berarti kapal," ujarnya. Modalnya adalah dua buah kapal berkapasitas 6.000 ton, seharga Rp 5,6 juta. "Saya masih ingat betul, karena itulah cikal bakal Berlian Laju Tanker," papar Hadi. Kedua kapal itu diberi nama Anjasmara dan Brotojoyo.Dengan Anjasmara dan Brotojoyo itulah Hadi melayani pengangkutan bahan baker minyak Pertamina.
Sebagai pendatang baru, Berlian belum mendapat kontrak yang sifatnya carter jangka panjang. "Kami hanya mendapatkan kontrak dua tahun," terang Hadi. Baru setelah itu diadakan tender ulang. Setelah kontrak ulang, barulah Bhaita mendapat tender long term charter sampai tahun 2002 lalu. Kembar dengan bisnis saudara menteriBiarpun mendapat kontrak jangka panjang, sewa dari Pertamina kurang menguntungkan. Hadi mulai mencari celah lain, meski ia tetap ingin berbisnis pengangkutan benda cair.
Berbarengan dengan itu, kebetulan banyak industri kimia mulai berpikir untuk menggunakan angkutan laut. Maka, tahun 1986 Hadi memulai bisnis angkutan kimia cair berbekal satu buah kapal tanker bekas. Sejak itu Bhaita punya dua bisnis: pengangkutan BBM dan kimia cair. Belakangan, tampak bahwa pilihan Hadi ini tepat karena kebutuhan kimia di mana pun tumbuh pesat. "Konsumsi produk kimia itu berkembang cepat," ujar ayah tiga anak ini. Sayang, nama Bhaita Laju Tanker tak kunjung mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman. Dari informasi yang diperoleh, nama Bhaita ternyata telah dipakai oleh perusahaan lain yang pemiliknya masih bersaudara dengan Menteri Kehakiman. "Ya, sampai mampus saya tidak bisa mendapatkan pengesahan itu," ujar Hadi. Wajar kalau Hadi kesal. Soalnya, simbol BLT telanjur terpampang di cerobong asap armadanya. Terpaksa Hadi mencari nama lain yang mempunyai awal huruf B untuk menggantikan Bhaita. Dari situlah ketemu sebutan Berlian.
Pada 1988, bergantilah nama perusahaan pelayaran milik Hadi menjadi Berlian Laju Tanker. Kerja keras Hadi mengembangkan Berlian sebagai pengangkutan bahan kimia cair dan BBM mulai menampakkan hasilnya. Laba selalu mewarnai perjalanan Berlian di sekitar perairan Indonesia dan negara Asia lain. Dari keuntungan tersebut, Hadi membangun armada kapalnya. "Kalau ada keuntungan, gunakanlah untuk ekspansi. Jangan lantas foya-foya," ujar Hadi mantap.
Sampai tahun 1989, Hadi telah memiliki empat kapal tanker, dua dipakai untuk membawa BBM, satu untuk kimia cair, dan satu lagi untuk angkutan gas elpiji. Justru tertolong oleh krismonKarena perkembangannya pesat, tahun 1990 Berlian bisa menawarkan sahamnya pada masyarakat. Ia menjadi perusahaan pelayaran nasional pertama yang menggelar initial public offering di Bursa Efek Jakarta. Aktivitas tersebut ternyata mengundang perhatian bank asing untuk memberi pinjaman kepada Berlian. Alhasil, "Kami jadi mengembangkan sayap dengan lebih cepat dan mudah," katanya. Bermodal penyertaan masyarakat, Berlian lantas membeli tiga kapal tanker dan satu kapal pengangkutan LPG.
Di tengah pesatnya bisnis pelayaran Berlian, tiba-tiba ada badai krismon alias krisis moneter yang datang. Hadi bilang bahwa Berlian tak luput dari pukulan tersebut. "Banyak pencarter yang telat pembayarannya," tutur Hadi. Namun, mereka juga mendulang banyak laba, soalnya pencarter membayar mereka dengan dolar AS, sementara nilai tukar dolar terhadap rupiah meningkat tajam. Keuntungan ini segera digunakan sebagai modal tambahan. "Saat itulah kesempatan membangun kapal dengan harga yang relatif murah," cetus Hadi. Berkat krismon, Berlian malah bisa menambah jumlah armada. Sekarang, mereka mengoperasikan 51 kapal dengan awak lebih dari 1.300 orang. Jenis pengangkutannya pun beragam: ada BBM, bahan kimia cair, hingga gas baik LPG maupun LNG.
Bahkan, kini mereka sedang membangun kapal-kapal lain yang berangsur-angsur akan selesai hingga tahun 2008. "Masih ada 10 kapal dalam pembangunan," terang Hadi yang kini sudah duduk di kursi Presiden Komisaris PT Berlian Laju Tanker. Berkah Ikan AsinAroma garam yang kuat sangat akrab di hidung Hadi Surya. Maklum, ia melalui masa kecilnya di pesisir pantai. Bahkan, "Saya dulu adalah penyuluh ikan asin di Desa Sepuluh, Pesisir Madura," ucap Hadi yang asli Surabaya ini. Ceritanya, sekitar 1950-an Hadi yang masih SMA kerap melihat nelayan sedang menjemur ikan asin. Kebetulan, orang tua Hadi adalah juragan ikan asin. Lama-kelamaan, Hadi pun ikut turun tangan membantu dan memberi pengarahan kepada nelayan untuk memilah ikan yang mereka produksi sesuai dengan kualitasnya. "Mereka akan menyetor ikan asin pada orang tua saya untuk dikirim ke Bandung," jelasnya.
Biarpun tumbuh bersama ikan asin, Hadi tidak tertarik bisnis ikan. Justru ia ingin berdagang komoditas hasil bumi. Nah, dari situlah ia lantas merintis bisnis pelayaran. Terjun ke Sawah Setelah bertahun-tahun mendalami bisnis pelayaran, tahun 2002 Hadi Surya melepas jabatan Presiden Direktur Berlian Laju Tanker. Ia memang masih menjabat sebagai presiden komisaris, namun kesibukannya tidak lagi seperti dulu. Alih-alih mendekati laut, Hadi malah mengaku kembali ke sawah. Maklum, tiga tahun belakangan, Hadi menggarap proyek padi hibrida di 14 kabupaten di Jawa Timur. Proyek padi hibrida tersebut membuat Hadi merelakan simpanannya miliaran rupiah untuk modal. Ia juga mau kepanasan di tengah sawah demi memberikan penyuluhan kepada mereka. Semua dilakukan, lantaran dia merasa tersentuh ketika tahu kecilnya penghasilan petani di Indonesia. "Saya ingin membantu petani," ujarnya. Tentu saja, meski terjun ke sawah, Hadi tidak meninggalkan begitu saja semua bisnisnya yang lain, seperti bisnis kayu dan pertambangan. "Sampai sekarang masih ada. Semua yang ada itu tidak boleh dilepas," jelas Hadi serius. (sumber: buildfortune.blogspot.com)
Sungguh profil pengusaha sukses dunia ini menginspirasi kegigihan dan pantang menyerah beliau untuk membangun usaha. Hadi Surya telah membuktikan bahwa beliau mampu menjadi pengusaha sukses di Indonesia. Walaupun hidup dilingkungan keluarga pedagang, namun ia lebih memilih untuk hidup mandiri memulai usaha. Bekal semangat pantang menyerah, ia mampu menghadapi perjalanan bisnis yang berliku. Selain itu, ketajamannya didalam menggeluti usaha merupakan salah satu kunci kesuksesannya. Itulah sekelumit kisah Hadi Surya dalam merintis usaha hingga masuk pada jajaran orang terkaya di Indonesia pada tahun 2007. Semoga bisa menambah semangat anda, salam sukses selalu!
Orang Cacat Yang Sukses - Irma Suyanti
Orang cacat yang sukses tokoh berikut ini sangatlah luar biasa dan bermental baja. Keterbatasannya tidak menghalangi untuk mencapai kesuksesan. Beliau adalah pengusaha penyandang cacat yang mempunyai karyawan hampir 2.500 orang. Wow ... angka yang sangat fantastis bagi kebanyakan orang normal lainnya. Bisa anda bayangkan bagaimana kerja keras dan keuletan beliau dalam memimpin perusahaannya mulai dari nol.
Tokoh orang cacat yang sukses ini sangatlah wajib untuk diangkat dan disejajarkan pada kalangan pengusaha sukses Indonesia karena kisah perjalanan beliau yang sangat inspiratif sekali. Besar harapan saya, pembaca sekalian bisa mengambil hikmah di dalam isi artikel pengusaha sukses Indonesia ini. Selanjutnya mari kita simak kisah perjalanan dan liku-liku tokoh pengusaha sekses ini.
Irma Suyanti
Peyandang cacat adalah orang-orang yang selalu terpinggirkan, peminta-minta, pelengkap kehidupan maupun hal-hal yang serba kurang mengenakkan yang didapatkan. Hal itulah yang selama ini kita lihat dalam keseharian. Setiap kali kita berkendara di lampu merah, biasanya disitulah mereka mangkal untuk sekedar meminta belas kasihan pengendara yang lewat. Jika ada suatu kabar berita / cerita tentang penyandang cacat yang sukses besar, ah itu khan hanya dalam cerita yang telah didramatisir.Jika pemikiran saudara seperti kalayak banyak kayak di atas, bersiap-siaplah untuk menanggung malu dan kecewa berat. Karena hal itu tidak pernah terjadi pada diri IRMA SUYANTI. Seorang penyandang cacat lumpuh kaki akibat polio ini. Suami dari Agus Priyanto ini mampu memutar balikkan keadaan yang selama ini ditasbihkan pada diri seorang penyandang cacat.
Melawan keterbatasan, ketidakadilan, pencibiran dan pelecehan
Saya beberapa kali menyimak secara detail wanita lulusan SMA 1 Semarang ini, melalui acara stasiun televisi maupun media online. Irma Suyanti mampu melawan terhadap keterbatasan, ketidakadilan, pencibiran maupun pelecehan yang selama ini disandangkan kepada sesamanya.
Sejak tahun 1999, selepas menikah dengan Agus Priyanto (seorang penyandang cacat juga), berusaha untuk melawan keterbatasannya melalui usaha mandiri yang bermanfaat. Ia berusaha memanfaatkan potongan-potongan kain (kain perca) menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan mempunyai daya guna yang lebih. Ia dibantu oleh suaminya membuat usaha keset dari kain perca yang didapatkan dari penjahit-penjahit dilingkungannya. Ditangan Irma dan suaminya, kain perca ini disulap menjadi keset yang menarik.
Pada awalnya, untuk pemasaran ia`pun menawarkan produknya kepada tetangga-tetangganya yang membutuhkan dan dijual ke pasar terdekat. Mungkin bias saja terjadi, pada saat awal melakukan pemasaran produknya ini, pembeli hanya kasihan kepadanya, sehingga membelinya walaupun tidak membutuhkan. Terkadang hal semacam ini menjadi dilematis terhadap pembeli, karena kasihan semata. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat Irma dan suaminya untuk berusaha. Semakin lama usahanya semakin bertambah, maka iapun tidak mampu mengatasi permintaan pelanggan. Maka selanjutnya Irma dan suaminya mencari orang untuk membantunya. Pada awalnya ia mengoptimalkan temen-teman penyandang cacat untuk membantu memproduksi. Harapannya untuk memberikan bekal terhadap teman-teman senasib agar lebih produktif.
Lambat-laun ia mampu produk yang dihasilkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan pasar. Sehingga produk yang dihasilkanpun semakin banyak dan semakin beragam. Tidak hanya keset saja, tetapi juga merambah produk-produk lain yang berbahan dasar kain perca. Pada akhirnya kebutuhan tenaga kerjapun harus terus ditambah untuk memenuhi kuota, sehingga harus terus menambah jumlah tenaga kerja. Hingga saat jumlah tenaga yang mengolah kain perca inipun telah mencapai 2.500 orang, dengan 150 orang di antaranya adalah penyandang cacat. Bahkan iapun menyediakan tempat menginap bagi penyandang cacat yang bekerja ditempatnya. Selain hal itu, iapun mengoptimalkan masyarakat sekitar desanya di Karangsari, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Selain memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, Irma juga melakukan pendampingan untuk produksi bagi kelompok-kelompok kerja maupun secara individual. Pendampingan yang dilakukan Irma pun pada akirnya telah menyebar seluruh Kebumen maupun Jawa Tengah.
Sejalan dengan perkembangan usahanya, akhirnya berbagai kesempatan datang menghampirinya, termasuk perhatian dari pemerintah daerah maupun propinsi. Berbagai udangan untuk mengikuti pameran produk datang padanya. Di antaranya adalah kesempatan untuk memamerkan produknya di showroom miliki Kementerian Pemuda dan Olah Raga di Jakarta. Pameran produk di Melbourn Australia bersama Kemenporapun pernah dilakukan.
Dengan adanya pengenalan produk inilah, pada akhirnya produk dari Irma tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi mampu menembus pasar ekspor. Hingga saat ini Irma telah mampu menciptakan puluhan jenis produk dari memanfaatkan kain perca ini. Kualitaspun terus ditingkatkan demi terjaganya produk dan memberikan kepuasan pelanggan. Hingga saat ini produk yang dihasilkan telah diekspor ke Australi, Jerman, Turki dan Jepang.
Irma telah menerima banyak penghargaan, antara lain Wirausahawati Muda Teladan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (2007), Perempuan Berprestasi 2008 dari Bupati Kebumen (2008), dan Penghargaan dari Jaiki Jepang, khusus untuk orang cacat (indonesiaproud.wordpress.com/). Dan yang terakhir adalah penghargaan dari SCTV Award 2012. (sumber:kompasiana.com)
Siapa bilang orang cacat tidak bisa sukses? Anda tentunya telah membaca kisah perjalanan Irma diatas. Sekarang bagi anda yang tidak menyandang cacat seperti beliau apakah sudah puas dengan keaadan saat ini? Padahal yang cacat saja bisa sukses apalagi kita yang dalam keadaan normal tentunya kita semakin terpacu untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses. Semoga kisah tadi bisa mengispirasi pembaca sekalian. Tambah semangat dan bisa menambah semangat pembaca dalam menjalankan bisnis usaha anda. Jaga selalu semangat kewirausahaan, salam sukses selalu!
Tokoh orang cacat yang sukses ini sangatlah wajib untuk diangkat dan disejajarkan pada kalangan pengusaha sukses Indonesia karena kisah perjalanan beliau yang sangat inspiratif sekali. Besar harapan saya, pembaca sekalian bisa mengambil hikmah di dalam isi artikel pengusaha sukses Indonesia ini. Selanjutnya mari kita simak kisah perjalanan dan liku-liku tokoh pengusaha sekses ini.
Irma Suyanti
Peyandang cacat adalah orang-orang yang selalu terpinggirkan, peminta-minta, pelengkap kehidupan maupun hal-hal yang serba kurang mengenakkan yang didapatkan. Hal itulah yang selama ini kita lihat dalam keseharian. Setiap kali kita berkendara di lampu merah, biasanya disitulah mereka mangkal untuk sekedar meminta belas kasihan pengendara yang lewat. Jika ada suatu kabar berita / cerita tentang penyandang cacat yang sukses besar, ah itu khan hanya dalam cerita yang telah didramatisir.Jika pemikiran saudara seperti kalayak banyak kayak di atas, bersiap-siaplah untuk menanggung malu dan kecewa berat. Karena hal itu tidak pernah terjadi pada diri IRMA SUYANTI. Seorang penyandang cacat lumpuh kaki akibat polio ini. Suami dari Agus Priyanto ini mampu memutar balikkan keadaan yang selama ini ditasbihkan pada diri seorang penyandang cacat.
Melawan keterbatasan, ketidakadilan, pencibiran dan pelecehan
Saya beberapa kali menyimak secara detail wanita lulusan SMA 1 Semarang ini, melalui acara stasiun televisi maupun media online. Irma Suyanti mampu melawan terhadap keterbatasan, ketidakadilan, pencibiran maupun pelecehan yang selama ini disandangkan kepada sesamanya.
Sejak tahun 1999, selepas menikah dengan Agus Priyanto (seorang penyandang cacat juga), berusaha untuk melawan keterbatasannya melalui usaha mandiri yang bermanfaat. Ia berusaha memanfaatkan potongan-potongan kain (kain perca) menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan mempunyai daya guna yang lebih. Ia dibantu oleh suaminya membuat usaha keset dari kain perca yang didapatkan dari penjahit-penjahit dilingkungannya. Ditangan Irma dan suaminya, kain perca ini disulap menjadi keset yang menarik.
Pada awalnya, untuk pemasaran ia`pun menawarkan produknya kepada tetangga-tetangganya yang membutuhkan dan dijual ke pasar terdekat. Mungkin bias saja terjadi, pada saat awal melakukan pemasaran produknya ini, pembeli hanya kasihan kepadanya, sehingga membelinya walaupun tidak membutuhkan. Terkadang hal semacam ini menjadi dilematis terhadap pembeli, karena kasihan semata. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat Irma dan suaminya untuk berusaha. Semakin lama usahanya semakin bertambah, maka iapun tidak mampu mengatasi permintaan pelanggan. Maka selanjutnya Irma dan suaminya mencari orang untuk membantunya. Pada awalnya ia mengoptimalkan temen-teman penyandang cacat untuk membantu memproduksi. Harapannya untuk memberikan bekal terhadap teman-teman senasib agar lebih produktif.
Lambat-laun ia mampu produk yang dihasilkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan pasar. Sehingga produk yang dihasilkanpun semakin banyak dan semakin beragam. Tidak hanya keset saja, tetapi juga merambah produk-produk lain yang berbahan dasar kain perca. Pada akhirnya kebutuhan tenaga kerjapun harus terus ditambah untuk memenuhi kuota, sehingga harus terus menambah jumlah tenaga kerja. Hingga saat jumlah tenaga yang mengolah kain perca inipun telah mencapai 2.500 orang, dengan 150 orang di antaranya adalah penyandang cacat. Bahkan iapun menyediakan tempat menginap bagi penyandang cacat yang bekerja ditempatnya. Selain hal itu, iapun mengoptimalkan masyarakat sekitar desanya di Karangsari, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Selain memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, Irma juga melakukan pendampingan untuk produksi bagi kelompok-kelompok kerja maupun secara individual. Pendampingan yang dilakukan Irma pun pada akirnya telah menyebar seluruh Kebumen maupun Jawa Tengah.
Sejalan dengan perkembangan usahanya, akhirnya berbagai kesempatan datang menghampirinya, termasuk perhatian dari pemerintah daerah maupun propinsi. Berbagai udangan untuk mengikuti pameran produk datang padanya. Di antaranya adalah kesempatan untuk memamerkan produknya di showroom miliki Kementerian Pemuda dan Olah Raga di Jakarta. Pameran produk di Melbourn Australia bersama Kemenporapun pernah dilakukan.
Dengan adanya pengenalan produk inilah, pada akhirnya produk dari Irma tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi mampu menembus pasar ekspor. Hingga saat ini Irma telah mampu menciptakan puluhan jenis produk dari memanfaatkan kain perca ini. Kualitaspun terus ditingkatkan demi terjaganya produk dan memberikan kepuasan pelanggan. Hingga saat ini produk yang dihasilkan telah diekspor ke Australi, Jerman, Turki dan Jepang.
Irma telah menerima banyak penghargaan, antara lain Wirausahawati Muda Teladan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (2007), Perempuan Berprestasi 2008 dari Bupati Kebumen (2008), dan Penghargaan dari Jaiki Jepang, khusus untuk orang cacat (indonesiaproud.wordpress.com/). Dan yang terakhir adalah penghargaan dari SCTV Award 2012. (sumber:kompasiana.com)
Siapa bilang orang cacat tidak bisa sukses? Anda tentunya telah membaca kisah perjalanan Irma diatas. Sekarang bagi anda yang tidak menyandang cacat seperti beliau apakah sudah puas dengan keaadan saat ini? Padahal yang cacat saja bisa sukses apalagi kita yang dalam keadaan normal tentunya kita semakin terpacu untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses. Semoga kisah tadi bisa mengispirasi pembaca sekalian. Tambah semangat dan bisa menambah semangat pembaca dalam menjalankan bisnis usaha anda. Jaga selalu semangat kewirausahaan, salam sukses selalu!
Motto Hidup Orang Sukses - Sukanto Tanoto
Motto hidup orang sukses ini adalah do the right thing, do the thing right. Do the on right thing maksudnya adalah sebagai suatu pedoman pada pola manajemen, sedangkan Do the thing right memiliki arti sebagai penekanan terhadap pentingnya suatu action (tindakan). Siapa yang menyangka anak seorang pedagang ini mampu berkiprah di jagat bisnis Indonesia. Berkat kerja keras dan ketekunan dalam membangun kerajaan bisnisnya, Raja Garuda Mas International dan PT Inti Indorayon a Utama, beliau berhasil membawa namanya bertengger diurutan pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes Juli 2006.
Pentingnya mempunyai motto hidup orang sukses ini menguatkan dirinya dalam menghadapi tantangan hidup sejak beliau masih kecil. Tokoh pengusaha sukses ini adalah anak dari Amin Tanoto. Ia adalah sulung dari tujuh beraudara. Kehidupannya cukup sederhana. Sepulang sekolah, harus membantu sang ayah menjual minyak, peralatan mobil, dan bensin. Di sela-sela kesibukannya membantu sang ayah berdagang, beliau masih menyempatkan untuk membaca buku kegemarannya yaitu buku tentang revolusi Amerika dan Perang Dunia. Disini semangat bisnis sang pengusaha sukses ini semakin tercermin. Tak berpanjang lebar, mari kita simak pemaparan kisah perjalanan beliau sang pengusaha sukses Indonesia ini.
Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto (lahir dengan nama Tan Kang Hoo di Belawan, Medan, 25 Desember 1949; umur 62 tahun) adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Ia adalah CEO Raja Garuda Mas, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Singapura dengan usaha di berbagai bidang, terutamanya kertas dan kelapa sawit. Tanoto dinyatakan sebagai orang terkaya di Indonesia oleh majalah Forbes pada September 2006, namun pada tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-6 dengan total kekayaan US$ 2,8 miliar
Forbes memiliki daftar orang terkaya di seluruh dunia. Dan beberapa orang dari Indonesia mampu masuk ke dalam daftar tersebut termasuk seorang pengusaha yang bernama Sukanto Tanoto. Kesuksesan beliau pun dinilai dari jumlah Dollar Amerika yang sudah beliau hasilkan. Sangat menakjubkan sekali bahwa ada orang Indonesia yang bisa menghasilkan pendapatan yang sangat besar. Hal ini pasti didukung oleh sumber daya manusia yang sangat baik dari pribadi orang tersebut. Beliau memasuki urutan ke 284 pada tahun 2008 karena memiliki kekayaan sebesar US$ 3.8 trilyun. Hal ini sungguh pencapaian yang sangat bagus sekali. Usaha yang telah dan masih akan dijalankan oleh Tanoto sanggup membawanya ke kesuksesan yang lebih tinggi lagi.
Sukanto Tanoto adalah orang yang telah menghasilkan trilyunan rupiah dalam menjalankan bisnisnya. Pada awalnya, bisnis yang dilakukan oleh beliau adalah menjadi pemasok dari alat-alat dan barang-barang untuk perusahaan negara Pertamina. Pada awalnya mungkin pekerjaan ini bisa dianggap pekerjaan yang kecil. Namun karena kerja kerasnya telah membuat pekerjaan ini dapat diselesaikannya dengan baik.
Sukanto dilahirkan di kota Medan pada tanggal 25 Desember 1949 dan sudah memiliki banyak sekali pengalaman dalam bidang bisnis. Setelah menjadi pemasok untuk perusahaan sebesar Pertamina, beliau merambah ke industry perusahaan. Beliau berhasil membawa perusahaannya menjadi salah satu perusahaan pulp dan kertas di Asia yang masuk ke dalam Bursa Efek New York. Hal tersebut adalah satu pencapaian yang sangat luar biasa sekali. Tidak banyak pengusaha yang mampu menembuskan bisnis mereka ke bursa saham di Amerika Serikat tersebut. Perusahaannya menjadi sangat besar dan mulai merentangkan sayapnya untuk merengkuh bisnis-bisnis lainnya yang masih berhubungan dengan bisnis perusahaannya yang sekrang. Kertas, minyak sawit, konstruksi dan energi adalah beberapa hal yang menjadi bisnis dari beliau pada saat sekarang ini.
Pengalaman masa kecil Sukanto Tanoto yang sangat keras ternyata telah memberikan pelajaran yang sungguh luar biasa dan berpengaruh sangat serius kepada keberhasilannya memimpin beberapa perusahaan miliknya. Kehidupan masa kecil yang diskriminatif terhadap ras yang mengalir ditubuhnya membuatnya bertahan untuk mendapatkan haknya. Perjalanannya sebagai seorang pebisnis pun tidak langsung berada di garis yang paling atas. Beliau memulai semuanya dari karir yang rendah. Namun secara dramatis, beliau mampu bertahan dan bahkan mengambil keuntungan dari krisis yang terjadi di Indonesia. Profil Sukanto Tanoto sangat baik sekali untuk di baca karena akan memberikan inspirasi yang sangat baik untuk perkembangan diri pribadi. Kerja keras yang dilakukan oleh beliau pun mampu membuatnya menjadi salah seorang yang terkaya di dunia. Semua keringat yang dikeluarkan pasti mampu membuat kerja keras beliau menjadi keuntungan yang sangat besar yang terlihat disekitar beliau. (sumber:orangterkayaindonesia.com)
Pria yang hobi mendengarkan musik klasik ini terus berekspansi ke dunia bisnis. Tidak hanya dalam negeri, di luar negeri Sukanto ikut memiliki perkebunan kelapa sawit Nasional Development Corporation Guthrie di Mindanao, Filiphina. Keinginan untuk memajukan bisnis nasional semakin menjadi. Obsesi yang ingin menjadi salah satu pengusaha Indonesia agar mampu bersaing di arena global tampak jelas dari pandangan bsinis Indonesia. Buktinya Juli 2006, Sukanto menduduki orang terkaya nomor wahid di Indonesia. Jauh dibanding tahun sebelumnya. Demikianlah kisah perjalanan pengusaha sukses Indonesia yang dapat saya bagikan kepada para pembaca sekalian, semoga bermanfaat dan menambah semangat kita dalam menjalankan bisnis kita, jaga terus semangat kewirausahaan, salam sukses selalu!
Pentingnya mempunyai motto hidup orang sukses ini menguatkan dirinya dalam menghadapi tantangan hidup sejak beliau masih kecil. Tokoh pengusaha sukses ini adalah anak dari Amin Tanoto. Ia adalah sulung dari tujuh beraudara. Kehidupannya cukup sederhana. Sepulang sekolah, harus membantu sang ayah menjual minyak, peralatan mobil, dan bensin. Di sela-sela kesibukannya membantu sang ayah berdagang, beliau masih menyempatkan untuk membaca buku kegemarannya yaitu buku tentang revolusi Amerika dan Perang Dunia. Disini semangat bisnis sang pengusaha sukses ini semakin tercermin. Tak berpanjang lebar, mari kita simak pemaparan kisah perjalanan beliau sang pengusaha sukses Indonesia ini.
Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto (lahir dengan nama Tan Kang Hoo di Belawan, Medan, 25 Desember 1949; umur 62 tahun) adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Ia adalah CEO Raja Garuda Mas, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Singapura dengan usaha di berbagai bidang, terutamanya kertas dan kelapa sawit. Tanoto dinyatakan sebagai orang terkaya di Indonesia oleh majalah Forbes pada September 2006, namun pada tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-6 dengan total kekayaan US$ 2,8 miliar
Forbes memiliki daftar orang terkaya di seluruh dunia. Dan beberapa orang dari Indonesia mampu masuk ke dalam daftar tersebut termasuk seorang pengusaha yang bernama Sukanto Tanoto. Kesuksesan beliau pun dinilai dari jumlah Dollar Amerika yang sudah beliau hasilkan. Sangat menakjubkan sekali bahwa ada orang Indonesia yang bisa menghasilkan pendapatan yang sangat besar. Hal ini pasti didukung oleh sumber daya manusia yang sangat baik dari pribadi orang tersebut. Beliau memasuki urutan ke 284 pada tahun 2008 karena memiliki kekayaan sebesar US$ 3.8 trilyun. Hal ini sungguh pencapaian yang sangat bagus sekali. Usaha yang telah dan masih akan dijalankan oleh Tanoto sanggup membawanya ke kesuksesan yang lebih tinggi lagi.
Sukanto Tanoto adalah orang yang telah menghasilkan trilyunan rupiah dalam menjalankan bisnisnya. Pada awalnya, bisnis yang dilakukan oleh beliau adalah menjadi pemasok dari alat-alat dan barang-barang untuk perusahaan negara Pertamina. Pada awalnya mungkin pekerjaan ini bisa dianggap pekerjaan yang kecil. Namun karena kerja kerasnya telah membuat pekerjaan ini dapat diselesaikannya dengan baik.
Sukanto dilahirkan di kota Medan pada tanggal 25 Desember 1949 dan sudah memiliki banyak sekali pengalaman dalam bidang bisnis. Setelah menjadi pemasok untuk perusahaan sebesar Pertamina, beliau merambah ke industry perusahaan. Beliau berhasil membawa perusahaannya menjadi salah satu perusahaan pulp dan kertas di Asia yang masuk ke dalam Bursa Efek New York. Hal tersebut adalah satu pencapaian yang sangat luar biasa sekali. Tidak banyak pengusaha yang mampu menembuskan bisnis mereka ke bursa saham di Amerika Serikat tersebut. Perusahaannya menjadi sangat besar dan mulai merentangkan sayapnya untuk merengkuh bisnis-bisnis lainnya yang masih berhubungan dengan bisnis perusahaannya yang sekrang. Kertas, minyak sawit, konstruksi dan energi adalah beberapa hal yang menjadi bisnis dari beliau pada saat sekarang ini.
Pengalaman masa kecil Sukanto Tanoto yang sangat keras ternyata telah memberikan pelajaran yang sungguh luar biasa dan berpengaruh sangat serius kepada keberhasilannya memimpin beberapa perusahaan miliknya. Kehidupan masa kecil yang diskriminatif terhadap ras yang mengalir ditubuhnya membuatnya bertahan untuk mendapatkan haknya. Perjalanannya sebagai seorang pebisnis pun tidak langsung berada di garis yang paling atas. Beliau memulai semuanya dari karir yang rendah. Namun secara dramatis, beliau mampu bertahan dan bahkan mengambil keuntungan dari krisis yang terjadi di Indonesia. Profil Sukanto Tanoto sangat baik sekali untuk di baca karena akan memberikan inspirasi yang sangat baik untuk perkembangan diri pribadi. Kerja keras yang dilakukan oleh beliau pun mampu membuatnya menjadi salah seorang yang terkaya di dunia. Semua keringat yang dikeluarkan pasti mampu membuat kerja keras beliau menjadi keuntungan yang sangat besar yang terlihat disekitar beliau. (sumber:orangterkayaindonesia.com)
Pria yang hobi mendengarkan musik klasik ini terus berekspansi ke dunia bisnis. Tidak hanya dalam negeri, di luar negeri Sukanto ikut memiliki perkebunan kelapa sawit Nasional Development Corporation Guthrie di Mindanao, Filiphina. Keinginan untuk memajukan bisnis nasional semakin menjadi. Obsesi yang ingin menjadi salah satu pengusaha Indonesia agar mampu bersaing di arena global tampak jelas dari pandangan bsinis Indonesia. Buktinya Juli 2006, Sukanto menduduki orang terkaya nomor wahid di Indonesia. Jauh dibanding tahun sebelumnya. Demikianlah kisah perjalanan pengusaha sukses Indonesia yang dapat saya bagikan kepada para pembaca sekalian, semoga bermanfaat dan menambah semangat kita dalam menjalankan bisnis kita, jaga terus semangat kewirausahaan, salam sukses selalu!
Langganan:
Postingan (Atom)